Rabu, 19 Mei 2010

Stiper Kembangkan Alat Produksi Bibit Jamur










PASERKAB, 07-06-2008 00:00:00 WITA

Setelah melalui penelitian yang mendalam, Lembaga Pengembangan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Muhammadiyah Tanah Grogot, berhasil membuat alat yang mampu memproduksi bibit jamur merang (vorvariella volvaceace) dan jamur tiram (pleurotus ostreatus) secara massal.

Hasil karya putra Bumi Daya Taka ini tentunya akan semakin memacu budidaya jamur, apalagi Kabupaten Paser memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah, sehingga menjadi media tumbuh komoditi jamur. Seperti, limbah sawit (tandan buah sawit), serbuk gergaji dan potongan jerami, banyak tersedia dan menunggu untuk dimanfaatkan.

Sekarang saja, jumlah kelompok tani yang membudidayakan jamur di Kabupaten Paser menurut Ketua LPPM Stiper Muhammadiyah Ir Saharuddin MP, sudah lima kelompok. Padahal tiga tahun yang lalu tidak ada yang mau. Namun pelan tapi pasti, seorang alumni Stiper Muhammadiyah Tanah Grogot berhasil memberikan motivasi.

"Mulanya jamur hanya dibudidayakan oleh Pak Guntur di Kecamatan Kuaro. Nah, berkat kesabaran dan keuletannya, masyarakat akhirnya mengikuti langkahnya dan sekarang sudah ada lima kelompok tani di sana," kata Saharuddin, Jumat (6/6).

Semestinya, kelompok tani yang terlibat lebih dari itu, tetapi karena terbatasnya ketersediaan bibit jamur, sehingga pengembangan budidaya jamur di masyarakat agak terhambat. Namun dengan temuan alat produksi bibit jamur, ia yakin komoditi jamur kedepan akan menjadi komoditi unggulan Kabupaten Paser.

"Sekarang saja lima kelompok tani itu sudah kewalahan melayani permintaan, sampai-sampai pembeli pesan dulu untuk mendapatkan jamur. Ini baru lingkup Kota Tanah Grogot lho, kita belum melayani permintaan masyarakat di kabupaten/kota lain di Kaltim," ungkapnya.

Ini artinya, peluang untuk memasarkan komoditi jamur masih terbuka lebar, apalagi relatif mudah dibudidatakan. "Relatif mudah dikerjakan, ibu-ibu rumah tangga juga bisa, meskipun hanya dengan memanfaatkan waktu senggang," ulasnya.

Dipatenkan

KETUA Stiper Muhammadiyah Tanah Grogot Drs Hari Siswanto Msi mengaku sangat bangga dengan temuan alat produksi bibit jamur. Pasalnya, alat ini memungkinkan terciptanya lapangan kerja baru, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ditemukannya alat produksi bibit jamur itu, berarti memproduksi tiga komoditi. Seperti, alat, bibit jamur dan terakhir komoditi jamur. Nah, jika budidaya jamur ini nanti bisa dikembangkan secara profesional, maka tidak mustahil akan menjadi sebuah usaha yang besar, sehingga mampu menyerap tenaga kerja," kata Hari.

Namun karena produk-produk (alat dan bibit jamur) merupakan karya Stiper, maka Stiper berencana mematenkan produk-produk tersebut. Sedangkan komoditi jamur, ia mengimbau kepada kelompok tani budidaya jamur untuk mengemas dan memberi merk dagang sehingga menambah nilai jual komoditi jamur.

"Seperti yang dijelaskan Pak Saharuddin, kita akan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Paser untuk mematenkan alat dan bibit jamur kita. Untuk komoditi jamur, kita berharap petani berkoordinasi dengan Disperindagkop, sehingga produksi mereka memiliki merk dagang dan pengemasan yang baik," harapnya.

Stiper, tambah Hari, dalam hal ini sudah cukup bangga karena telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Kedepan Stiper akan bekerja keras lagi agar potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Paser dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat Paser. (TribunKaltim, 06072008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar